“Tanggal 14 Februari 2024, tulisan ini dipublikasikan di akun pribadi tanpa niat menyerang siapapun yang mengincar posisi.”
Ada masanya aku senang menyampaikan opini, membangun orasi agar bisa menyalurkan banyak aspirasi.
Ada masanya aku suka menulis berbagai kritik bagi mereka-mereka para pelaku politik, mempertahankan keniscayaan bahwa nantinya ditemukan solusi bagi permasalahan-permasalahan pelik.
Ada masanya aku menggenggam pena kuat-kuat, geram. Pun, ada masanya kedua tangan kuangkat-angkat, puas.
Pernah sekali aku mendengar epos, kisah-kisah heroik para serdadu mitos. Beberapa kali kudengarkan sejarah, perjalanan para tokoh bangsa yang entah mengapa semakin sulit dibedakan antara benar atau salah.
Pernah sekali aku membaca novel, tentang seseorang yang menceritakan kondisi negara saat hukum diberedel, kebebasan berpendapat diberedel, hingga detak jantungnya pun ikut diberedel. Berkali-kali kukatakan pada diri sendiri, nantinya bila aku tiada dengan alasan yang sama, ingatlah bahwa dosaku hanya membaca.
Kawan, satu-satunya senjataku hanya tulisan, bukan simpatisan. Namun, jikalau suatu hari hakku dibenamkan, suaraku dibungkam, tangan ini tidak akan ragu untuk melawan.
Aku, salah seorang pencari fakta, akan berusaha berpegang teguh pada jiwa, menggantung nasib pada asa yang tersisa. Ah, semoga bisa. Doakan kita semua, ya.
